Antara: PERUBAHAN dan PERUMPAMAAN


Khusus dengan angan-angan yang pernah di gaungkan pada sekujur tubuh sosial-politik, Kini mengingatkan kita akan janji-janji "PERUBAHAN" yang pernah di sampaikan dengan lisan yang hampir mengikat leher dan lidah hingga nyaris berhenti untuk bernapas, demi dapat menyampaikan SLOGAM PERUBAHAN" pada rakyat banyak.

Melalui hal itu, retorika dan hiruk-pikuk seputar isu “PERUBAHAN” kian terasa mengesankan sebagai sebuah jalan untuk mendapatkan jabatan politik oleh penguasa yang sedang hilang ingatan.

Begitu pula dengan semangat pemuda yang dulunya sangat proaktif dengan semangat yang membara dan menyala di dalam dunia gerakan dengan "SLOGAM PERUBAHAN", kini seolah-olah sedang merajut lumbung oligarki baru, akibatnya, "SLOGAM PERUBAHAN" yang pernah di gaungkan oleh "PEMUDA DAN PENGUASA", kini seakan-akan menjadi stempel politik untuk menjatuhkan lawan politik di waktu momen-momet tertentu.


Jikalaulah seperti ini posisi pemuda serta skenario penguasa dalam memenangkan kontestasi politik, maka secepatnya rakyat harus menformulasikan konsep dasar perjuangan baru untuk mendalami lebih dalam lagi tentang isu "PERUBAHAN", sebab praktik penguasa sekarang ini seolah-olah menunjukan mitos trauma dari takdir historis yang di pernah terlewatkannya dalam carut-marutnya dunia perpolitikan.

Perlu di tekankan bahwa disinilah sebenarnya pemuda di uji akan kesungguhannya dalam melihat dan mengawal kebijakan penguasa, dan disini pula pemuda harus perlahan lahan kembali kepada ketajaman pikiran, kehalusan perasaan dan kekokohan kemauan untuk memeriksa segala konsekuensi jabatan politik yang penuh dengan kontradiksi moral sekarang ini.

Sebab urgensinya kebijakan penguasa dan posisi pemuda adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyat di atas tuntutan keadilan serta SLOGAM PERUBAHAN yang sempat di teriakan di jalanan maupun yang di sampaikan pada panggung politik di saat itu.


Perlu di pahami, bahwa penguasa yang mengeksploitasi di dalam sistem ideologi apapun, pasti menyengsarakan rakyat. Demikianlah posisi pemuda yang tidak netralitas dalam melihat dan menalar tatanan sosial pasti tidak akan dapat menyelamatkan demokrasi, malah akan membiarkan demokrasi itu terlilit dalam cengkraman oligarki.

Jadi di atas kedewasaan pikiran dan keteguhan tindakan, Kita harus memastikan bahwa penguasa yang sadar dan arah gerakan pemuda yang telah teruji netralitasnya dalam memandang fenomena yang ada, maka percayalah di situ kita akan mudah dalam menyusun kombinasi yang paling rasional antara peran pemuda dan peran penguasa dalam mengatasi problem kerakyatan untuk meraih PERUBAHAN yang telah di janjikan sebagai adanya.

Ingatlah, "REVOLUSI ADALAH PRAKTEK"

Tugas pergerakan adalah menyusun penjelasan sistematis tentang revolusi untuk membelangsungkan pembebasan terhadap penindasan oleh kelas tertindas dan dalam konteks ketertindasan masing-masing.


#MENOLAKTUNDUKMENUNTUTTANGGUNGJAWAB
#ProDemokrasiLawanOligarki


Penulis : S-llah R

Related Posts: