Manusia Ganda


Ketika Thanos diinterogasi oleh putrinya dari bangsa Avatar, "kenapa engkau membunuh sebagian dari bangsa kami" . Dengan tenang Thanos menjawab; "alam yang kita huni ini penuh dengan keterbatasan. Oleh karena itu sebagian dari kita sepatutnya dikorbankan untuk menghidupkan yang lainnya. Bila dengan jalan sukarela tidak dikehendaki maka paksaan bukan lagi menjadi pilihan melainkan sudah menjadi takdirnya".


Kisah diatas sebagai arlogi dalam geometri, bahwa kehidupan selalu memberikan pilihan pahit dalam racun sekalipun. Atas nama kekuasaan dan keberlangsungan hidup suatu bangsa mengandung sisi antagonis terhadap bangsa yang lain. Perihal itupun berlangsung sampai pada tingkat yang paling atomik yaitu individu.

Manusia secara natural baik berkelompok maupun perseorangan akan hidup dengan versinya masing-masing secara Darwinian, hidup saling menggunting demi mendapatkan ekses akan hidup lainnya. Disinilah kecenderungan altruismenya kita sebagai individu prinsifal, sebagai makhluk sosial maupun sebagai spesis umat manusia yang memiliki sikap agresif dan egoistik terhadap sesuatu selain dari golongan ataupun spesis yang berbeda dengan kita. Tentunya hal tersebut juga mampu memberi tanda bahwa egoisme merupakan watak alamiah manusia.

Menjadi pertanyaannya adalah bagaimana dan apa yang mendorong manusia bisa berempati maupun simpati antara satu dengan yang lainnya, memiliki rasa dan atau ketertarikan dengan yang lain?

Apakah itu juga gejala atau kecenderungan yang termanipulasi ?

Barangkali kita bisa menjawabnya dengan pandangan Ricard Dawkins bahwa yang alamiah dari manusia adalah selfish gene (gen egois). Gen Egois mendorong tiap-tiap manusia untuk bertahan dan setiap manusia memiliki gen yang egois secara matematis dalam sadar maupun terjaga oleh bayang-bayang rekayasa pikiran.

Sedangkan rasa ketertarikan dengan yang lain hanyalah kamuflase sebagai siasat dari genetik yang harus tetap bertahan dalam begumulan hidup. Oleh sebabnya, dalam ruang lingkup apapun keberpihakan yang dikehendaki, keberpihakan terhadap dirinya sendiri secara otonom akan mempertimbangkan kepentingannya sendiri menjadi bagian dari naturenya manusia. Hal tersebut memberikan isyarat tentang peleburan senyawa dalam keadaan alamiah junto ilmiah (saintis).

Author : Ramli Leuwayan

Related Posts:

Brief Gathering, "Great Politician Figures from Maluku"


Waktu memang banyak memberikan hadiah dalam setiap deretan perjalanan.
Begitu banyak ragam cerita dan kisah setiap waktu.

Kesempatan ini ada cerita yang menurut saya menarik, menarik perhatian publik pastinya, hehee...

Begini Ceritanya..

Beberapa waktu lalu. Dalam perjalanan saya dari Bandara Pattimura Ambon (setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan di wilayah hukum provinsi Maluku) menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Sesaat sebelum memasuki pesawat, — tiba-tiba saya merasa mual (masuk angin) akibat kebanyakan meminum kopi sejak pagi. Membawa perasaan pada hal-hal buruk ketika nantinya berada di kursi pesawat. Dalam perjalanan menuju ke pintu pesawat saya meminta tolong kepada rekan saya untuk memijat bagian belakang dan bahu, pada saat sedang dipijat — lewatlah sosok perempuan sembari menengok dan memberikan senyum sambil berucap “masuk angin yaa,?" saya pun menjawab “ia Mama kebanyakan minum kopi tadi nih". Sekilas setelah menjawab, saya memperhatikan ibu tersebut dengan penuh rasa penasaran "seperti kenal itu ibu".

Singkat cerita — kamipun bertemu di dalam pesawat tepatnya di satu deretan nomor Seat yang sama dibagian depan (saya 2B; Ibu tsb. 2C). Sambil basa-basi kamipun berkenalan, dan ternyata beliau di beberapa hari yang lalu baru berkunjung di kampung halaman saya (Negeri Tamilouw — salah satu negeri adat yang berada di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah) dalam kegiatan Bimbingan Teknis Koordinasi Monev dan Pelaporan Perlindungan Perkebunan, sembari menunjukan salah satu foto tarian adat di kampung saya ( TarianCakalele ), dari situlah saya mulai merasa akrab dengan sesekali saya menyahut disetiap pembicaraan kami "Saya Mama" (sambil tersenyum 😊).

Uniknya, sewaktu beliau memperlihatkan foto yang buat saya teringat tentang suatu hal yang pernah viral dan menjadi trending topik hangat di media sosial beberapa waktu lalu, yakni foto Rapat Kerja Komisi IV DPR di Gedung DPR RI Jakarta. Alhasil, saya pun kaget dan sekaligus berkata "Astaga Mama, pantasan dari tadi ini kek saya pernah kenal tapi gak tau dimana" sembari saya mengulurkan tangan untuk berjabat dengan beliau.

Cerita dan diskusi kami pun berlanjut panjang sampai pesawat yang kami tumpangi mengudara menuju Makassar..

Ternyata oh ternyata...


Beliau merupakan sosok perempuan sekaligus Ibu yang beberapa waktu lalu sempat mengguncang media massa lantaran Argumentasi yang tegas dan responsif dari pikiran serta mewakili keresahan hati terkait program pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Maluku yang lebih tepatnya adalah peroalan menagih janji Presiden terkait dengan program Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port (ANP) dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, pada kamis (24/3/2022) di Gedung DPR RI, Jakarta, yang sempat diwarnai protes dari beberapa anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Maluku. — ( klik untuk menonton videonya DiSINI )

Yaa.. Beliau, Saadiah Uluputty, Anggota DPR RI Dapil Maluku dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dengan lantangnya mengintrupsi dan memprotes jawaban Menteri Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, terkait rencana pembangunan pelabuhan baru Ambon atau Ambon New Port (ANP) yang dibatalkan dengan alasan tidak ada budget yang sampai saat ini masih dalam polemik yang panjang.

Ungkapan protes beliau terhadap narasi yang ucapkan oleh Manteri Kelautan dan Perikanan tersebut mampu memikat pikiran publik khususnya Rakyat Maluku dari suara lantangnya yang khas bagaikan petir menyambar karang di lautan.

Anggota Komisi IV DPR RI — Daerah Pemilihan Provinsi Maluku
(Politikus Partai Keadilan Sejahtera)
Menyikapi hal tersebut diatas, perkembangan implementasi Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port (ANP) di Provinsi Maluku, maka pada sabtu (26/3/2022) seusai kegiatan Rapat Kerja PB BKMM-SULTRA Provinsi Maluku Periode 2022-2027 di Auditorium Unpatti Ambon, saat beliau ditanyai oleh awak media, beliau turut menyampaikan perkembangan terkait hasil Rapat Komisi IV yang turut menghadiri Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono. Beliau “Saadiah Uluputty” menjelaskan setelah melalui penyampaian Komisi dirinya berharap nantinya bisa bertemu dengan Presiden untuk meminta kejelasan regulasi, agar bisa menjadi landasan hukum terkait konsep pengembangan Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan terintegerasi dengan pembangunan Ambon New Port (ANP) sesuai janji yang disampaikan oleh presiden. Pada kesempatan tersebut Beliau juga mengajak agar semua masyarakat untuk turut membantu dan mendoakan agar Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port (ANP) ini dapat segera diimplementasikan di Provinsi Maluku. — ( klik untuk menonton videonya DiSINI )

Bersama Umi Saadiah Uluputty,S.T. | Anggota Komisi IV DPR RI — Dapil Maluku
Bersama Umi Saadiah Uluputty,S.T. | Anggota Komisi IV DPR RI — Dapil Maluku

Tak heran jika sosok pribadi yang ramah ini dikenali oleh banyak kalangan apalagi di tanah Provinsi Maluku, sebab mengenal beliau secara pribadi maupun reputasinya sebagai wakil rakyat (DPR) layaknya melihat sosok ibu yang rela mempertaruhkan jiwa dan raga demi keluarga dan rakyat.

Kamipun berpisah di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan beliau melanjutkan perjalanan tugasnya.
Senang bertemu dengan beliau, saya menganggap beliau adalah salah satu tokoh dari Maluku yang saya sebut sebagai:
"Mama sekaligus INA bagi NUSA dan Generasi MALUKU".
Semoga tetap tegak berkiprah memperjuangkan amanah rakyat demi keadilan dan kesejahteraan pembangunan di Bumi Maluku.

=======
"Kita boleh mempunyai destinasi yang sama; menempuh jarak yang sama; dengan waktu tempuh yang juga sama"
Tapi percayalah, kita akan pulang dengan cerita yang berbeda; dan atau makna perjalanan yang beragam..
=======



Related Posts:

Wild Consciousness

"Semua kebenaran itu bengkok", kata Friedrich Wilhelm Nietzsche, (lahir 15 Oktober 1844 – 25 Agustus 1900, salah satu filsuf asal Jerman dan seorang ahli ilmu filologi yang meneliti teks-teks kuno, filsuf, kritikus budaya, penyair dan komposer). Demikianlah dinamika kehidupan yang serba ekstra ekonomis dan politis.


Hanya saja ketika menelaah kembali, kita meluruskan narasinya, memberikan pola-pola baru sebagai metodelogi untuk memahami terhadap makna yang lebih relevan dari sesuatu yang dianggap merupakan hasil dari abstraksi pikiran itu sendiri. Proses pengujian terhadap alam pemikiran sejatinya menjadi tolak ukur atas manifesto dari usaha untuk menelaah lebih jauh potensi kesadaran untuk tumbuh dan berkembang.

====
Jangan percaya pada gagasan yang tidak lahir di tengah udara bebas dan dalam gerakan yang merdeka.
====

Ketika itu pula, ada kemungkinan akan berbelok-belok, ke kiri atau ke kanan, serta menjadikan ruang putih terhimpit jeda di antara teks sebagai makna teks itu sendiri ataupun teks sebagai makna dari konteknya yang akan memenggal diri lama kita dari diri yang hendak menuju masa jarak tempuh waktu yang akan datang pada masa depan.. Anggap saja dan atau mungkin saja, pertentangan pada tiap gagasan tidak akan dapat dihapuskan dengan memilih satu atau menolak yang lainnya. Sedangkan yang seharusnya kita akan memilih satu diantara keduanya yang dianggap relevan dan rasional untuk dijadikan dasar dari pijakakn pikiran yang akan mengalmi perubahan subtansial.

Berangkat dari segala hal yang dianggap tabu, kita memerlukan lingkungan serta ruang yang lebih terbuka dengan menyatukan semangat organik sebagai sebagai bentuk dari kekuatan solidaritas baru terhadap moral kolektif yang berbasis pada kesadaran yang bebas dan merdeka. Sehinga sampai pada satu kesepakatan bahwa "kebebasan bukanlah sebuah hadiah cuma-cuma melainkan hal yang harus disadari baik secara individu dan diperjuangkan secara bersama-sama.

======
"Pada ruang putih ini pun menjadi transisi tanpa kata, ketika titik arus pikiran mulai berganti arah"
======


Related Posts: