"Semua kebenaran itu bengkok" kata Nietzsche.
Demikianlah realitas kehidupan yang ekstra ekonomis dan politis.
"Jangan percaya pada gagasan yang tidak lahir di tengah udara bebas dan dalam gerakan yang merdeka" ungkap seorang pemikir.
Hanya saja ketika menelaah kembali lebih jauh, kita meluruskan narasinya, dengan memberikan memberikan pola-pola baru terhadap makna yang lebih relevan.
Ketika itu pula, ada kemungkinan akan berbelok-belok peradigma itu, ke kiri atau ke kanan, serta menjadikan ruang putih dalam kesadaran menjadi terhimpit jeda di antara teks, yang memenggal kesadaran lama kita menuju kesadaran yang hendak menuju masa yang akan datang.
Sebab, meskipun kita tidak mampu menghapus sebuah babak dalam perkembangan sejarah kita, seperti halnya seseorang yang tidak mampu melompat melampaui bayangannya.
Keniscayaan atas pengetahuan manusia haruslah menjadi martil penghancur kegelapan dari ketidaktahuan untuk menguak kenyataan yang tertutup kabut keheningan kesadaran palsu, hingga telah menjadikan manusia terasing dari keberadaan atas realitas dirinya sendiri.